Sunday 31 January 2016

LEPTOSPIROSIS


LEPTOSPIROSIS

oleh dr. Anna Suraya

 

Definisi

leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menyerang hewan dan manusia disebabkan oleh kuman leptospira, suatu jenis bakteri golongan Spirochaeta.

Sumber Penularan

Leptospira biasanya hidup dalam ginjal hewan perantara, sehingga saat berkemih ia mengeluarkan bakteri leptospira dalam urinnyanya. Hewan yang menjadi perantara antara lain tikus, anjing, domba, burung, tupai, kuda dan landak. Tetapi  yang tersering menularkan pada manusia adalah tikus dan anjing. Bakteri leptospira dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan, tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati.

Penularan langsung dari manusia ke manusia jarang terjadi.

Cara Penularan

Manusia terinfeksi leptospira melalui kontak dengan air, tanah atau tanaman yang telah dikotori oleh urin  hewan yang menderita leptospirosis. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir mata, mulut dan hidung, kulit yang lecet  atau makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan.

 

Biasanya leptospirosis merupakan penyakit karena pekerjaan pada petani, pekerja di tempat pemotongan hewan dan pekerja selokan (comberan), tetapi kondisi banjir yang melanda akhir-akhir ini memungkinkan sering terjadi kontak antara manusia dengan air yang tercemar. Bahkan penyakit ini menjadi populer saat banjir melanda Jakarta beberapa tahun lalu.

 

Gejala

Secara umum leptospirosis dibedakan menjadi dua tipe yaitu anicteric leptospirosis dan icteric leptospirosis atau sindrom Weil.Gejala-gejala biasanya timbul dalam waktu 2-20 hari setelah terinfeksi bakteri.

 

Anicteric  Leptospirosis

Adalah leptospirosis yang sering terjadi,  yang merupakan bentuk leptospirosis yang ringan tanpa disertai tanda ikterus (kekuningan pada mata dan kulit).  Gejala awalnya adalah panas mendadak antara 39°C-40°C, menggigil, nyeri perut,mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri kepala hebat dan nyeri otot terutama otot betis serta mata kemerahan. Gejala-gejala tersebut disebabkan menyebarnya kuman di dalam darah dan cairan tubuh yang berlangsung selama 4 – 9 hari.

 

Setelah itu kuman menghilang dari peredaran darah dan masuk ke dalam ginjal disertai dengan terbentuknya antibodi spesifik. Pada saat ini panas turun selama beberapa hari, tetapi akan muncul lagi bersama gejala lainnya. Biasanya terjadi peradangan selaput otak yang menyebabkan kaku kuduk, sakit kepala dan penurunan kesadaran. Terdapat juga ruam pada kulit, peradangan pada mata dan kemungkinan pembesaran kelenjar. Keadaan ini berlangsung selama 4 – 30 hari dan biasanya penyakit akan sembuh dengan sendirinya.

 

Icteric leptospirosis / Sindroma Weil

Merupakan bentuk  berat dari leptospirosis yang ditandai ikterus atau kekuningan pada mata dan kulit.   Keadaan ini ditandai dengan panas yang terus menerus, tidak ada periode turun panas dan muncul manifestasi kerusakan berbagai organ lainnya. Gejala yang muncul sesuai dengan organ yang terkena.

 Pada hati : kekuningan pada mata dan kulit yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6.

 Pada ginjal : gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.

 Pada jantung : berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal jantung yang dapat mengikabatkan kematian mendadak.

 Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas.

Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva).

 Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.

 

Pengobatan

Pengobatan dini sangat menolong karena bakteri Leptospira mudah mati dengan antibiotik yang banyak di jumpai di pasar seperti Penicillin dan turunannya (Amoxylline). Apabila terjadi komplikasi diperlukan penanganan pendukung di rumah sakit, seperti cuci darah untuk penanganan gagal ginjal dan pemberian terapi suportif lainnya.

Pencegahan

Intervensi sumber infeksi

1.      Membasmi tikus yang berada disekitar rumah atau gedung

2.      Selalu memeriksakan kesehatan hewan peliharaan, terutama anjing

3.      Membangun bangunan dengan rancangan yang tidak memungkinkan bersarangnya tikus.

4.      Selalu membungkus dalam kantong tertutup sisa makanan yang dibuang ke tempat sampah, sehingga tidak mengundang datangnya tikus

 

Intervensi Media Perantara

  1. Melakukan desinfeksi terhadap tempat-tempat tertentu yang tercemar oleh tikus

2.      Melatih binatang peliharaan untuk buang air pada tempat tertentu

3.      Membersihkan tempat-tempat air dan kolam renang

4.      menyimpan dan melindungi makanan dari kontaminasi tikus.

Intervensi Pada Manusia                         

  1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
  2. Mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/ kebun/sampah/tanah/selokan dan tempat-tempat yang tercemar lainnya.
  3. Menggunakan sepatu bot dan sarung tangan saat membersihkan selokan, lingkungan yang basah dan kotor serta saat berkebun dan saat membersihkan binatang peliharaan
  4. Segera mencuci luka dengan sabun, kemudian memberi betadin dan membungkusnya dengan perban kedap air. 
  5. tetap menjaga kebugaran tubuh dengan mengkonsumsi cukup makanan bergizi, berolahraga teratur dan jangan lupa istirahat.

Prognosis

Ditentukan oleh berbagai faktor seperti virulensi kuman leptospira, kondisi fisik pasien, umur pasien, adanya ikterik, adanya gagal ginjal akut, gangguan fungsi hati berat serta cepat lambatnya penanganan oleh tim medik.

No comments:

Post a Comment