LEPTOSPIROSIS
oleh dr. Anna Suraya
Definisi
leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menyerang hewan
dan manusia disebabkan oleh kuman leptospira, suatu jenis bakteri golongan
Spirochaeta.
Sumber
Penularan
Leptospira biasanya hidup dalam ginjal hewan perantara, sehingga saat
berkemih ia mengeluarkan bakteri leptospira dalam urinnyanya. Hewan yang menjadi perantara antara lain
tikus, anjing, domba, burung, tupai, kuda dan landak. Tetapi yang tersering menularkan pada manusia adalah tikus
dan anjing. Bakteri leptospira dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1
bulan, tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan
cepat mati.
Penularan langsung
dari manusia ke manusia jarang terjadi.
Cara Penularan
Manusia terinfeksi
leptospira melalui kontak dengan air, tanah atau tanaman yang telah dikotori
oleh urin hewan yang menderita
leptospirosis. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir mata,
mulut dan hidung, kulit yang lecet atau
makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan.
Biasanya
leptospirosis merupakan penyakit karena pekerjaan pada petani, pekerja di
tempat pemotongan hewan dan pekerja selokan (comberan), tetapi kondisi banjir
yang melanda akhir-akhir ini memungkinkan sering terjadi kontak antara manusia
dengan air yang tercemar. Bahkan penyakit ini menjadi populer saat banjir
melanda Jakarta beberapa tahun lalu.
Gejala
Secara umum leptospirosis dibedakan menjadi dua tipe yaitu anicteric leptospirosis dan icteric
leptospirosis atau sindrom Weil.Gejala-gejala biasanya timbul dalam waktu
2-20 hari setelah terinfeksi bakteri.
Anicteric
Leptospirosis
Adalah leptospirosis yang sering terjadi, yang merupakan bentuk leptospirosis yang
ringan tanpa disertai tanda ikterus (kekuningan pada mata dan kulit). Gejala awalnya adalah panas mendadak antara
39°C-40°C, menggigil, nyeri perut,mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri kepala
hebat dan nyeri otot terutama otot betis serta mata kemerahan. Gejala-gejala
tersebut disebabkan menyebarnya kuman di dalam darah dan cairan tubuh yang
berlangsung selama 4 – 9 hari.
Setelah itu kuman menghilang dari peredaran darah dan masuk ke dalam
ginjal disertai dengan terbentuknya antibodi spesifik. Pada saat ini panas
turun selama beberapa hari, tetapi akan muncul lagi bersama gejala lainnya.
Biasanya terjadi peradangan selaput otak yang menyebabkan kaku kuduk, sakit
kepala dan penurunan kesadaran. Terdapat juga ruam pada kulit, peradangan pada
mata dan kemungkinan pembesaran kelenjar. Keadaan ini berlangsung selama 4 – 30
hari dan biasanya penyakit akan sembuh dengan sendirinya.
Icteric
leptospirosis / Sindroma Weil
Merupakan
bentuk berat dari leptospirosis yang ditandai
ikterus atau kekuningan pada mata dan kulit. Keadaan ini ditandai dengan panas yang terus
menerus, tidak ada periode turun panas dan muncul manifestasi kerusakan
berbagai organ lainnya. Gejala yang muncul sesuai dengan organ yang terkena.
Pada hati : kekuningan pada mata dan
kulit yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6.
Pada ginjal : gagal ginjal yang dapat menyebabkan
kematian.
Pada jantung : berdebar tidak teratur, jantung
membengkak dan gagal jantung yang dapat mengikabatkan kematian mendadak.
Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada,
sesak nafas.
Perdarahan
karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan, saluran
pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva).
Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi
lahir cacat dan lahir mati.
Pengobatan
Pengobatan
dini sangat menolong karena bakteri Leptospira mudah mati dengan antibiotik
yang banyak di jumpai di pasar seperti Penicillin dan turunannya (Amoxylline).
Apabila terjadi komplikasi diperlukan penanganan pendukung di rumah sakit, seperti
cuci darah untuk penanganan gagal ginjal dan pemberian terapi suportif lainnya.
Pencegahan
Intervensi
sumber infeksi
1.
Membasmi
tikus yang berada disekitar rumah atau gedung
2.
Selalu
memeriksakan kesehatan hewan peliharaan, terutama anjing
3.
Membangun
bangunan dengan rancangan yang tidak memungkinkan bersarangnya tikus.
4.
Selalu
membungkus dalam kantong tertutup sisa makanan yang dibuang ke tempat sampah,
sehingga tidak mengundang datangnya tikus
Intervensi Media
Perantara
- Melakukan desinfeksi terhadap
tempat-tempat tertentu yang tercemar oleh tikus
2.
Melatih
binatang peliharaan untuk buang air pada tempat tertentu
3.
Membersihkan
tempat-tempat air dan kolam renang
4.
menyimpan
dan melindungi makanan dari kontaminasi tikus.
Intervensi Pada Manusia
- Mencuci tangan
dengan sabun sebelum makan.
- Mencuci tangan, kaki serta bagian
tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/
kebun/sampah/tanah/selokan dan tempat-tempat yang tercemar lainnya.
- Menggunakan sepatu bot dan sarung
tangan saat membersihkan selokan, lingkungan yang basah dan kotor serta
saat berkebun dan saat membersihkan binatang peliharaan
- Segera mencuci luka dengan sabun,
kemudian memberi betadin dan membungkusnya dengan perban kedap air.
- tetap menjaga kebugaran tubuh dengan
mengkonsumsi cukup makanan bergizi, berolahraga teratur dan jangan lupa
istirahat.
Prognosis
Ditentukan
oleh berbagai faktor seperti virulensi kuman leptospira, kondisi fisik pasien,
umur pasien, adanya ikterik, adanya gagal ginjal akut, gangguan fungsi hati
berat serta cepat lambatnya penanganan oleh tim medik.
No comments:
Post a Comment